Showing posts with label irfan. Show all posts
Showing posts with label irfan. Show all posts

Wednesday, January 5, 2011

Irfan Dinilai Sebagai Seorang Pemberani

Klub sepakbola PSM Makassar kagum dengan keputusan Irfan Bachdim yang tetap komitmen berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI), meski sempat mendapat ancaman dari PSSI tak bisa memperkuat tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia.

"Posisi Irfan, yang kini jadi bintang, setelah penampilannya membela timnas lalu, ternyata tidak membuatnya ragu berlaga di LPI. Kita salut dengan loyalitas yang ditunjukkannya bagi Persema Malang," jelasnya.

Menurut dia, keputusan Irfan yang tidak keberatan berlaga di LPI juga memiliki arti yang sangat penting bagi tim PSM. Keputusan itu, menurut dia, akan membuat pemain PSM lebih tenang menghadapi kompetisi LPI.

Terlebih lagi setelah Irfan, yang ibunya warga Belanda, tetap masuk daftar 84 pemain yang dipanggil Badan Tim Nasional (BTN) untuk dipersiapkan menghadapi SEA Games 2011 dan Pra Olimpiade 2012.

Ia menilai, pencetak dua gol pada Piala AFF 2010 memang memiliki kemampuan dan talenta yang baik sehingga layak memperkuat timnas sepakbola Indonesia, dan artinya kesempatan membela timnas tidak perlu melihat dari kompetisi mana pesepakbola berasal, karena yang penting bagaimana kualitasnya di lapangan. "Saya kira reaksi masyarakat akan lebih besar jika ternyata pemain yang berlatenta dilarang membela timnas hanya karena berlaga dikompetisi berbeda," ujarnya.

Sementara itu, PSM juga menyayangkan sikap beberapa pemain yang akhirnya memilih mundur dari PSM karena takut masa depannya tidak terjamin. "Namun, kita tetap menghargai semua keputusan pemain sehingga tidak ada alasan untuk memaksanya bertahan," ujar Suparno.
Source:Republika

Tuesday, January 4, 2011

Jeniffer kiss Irfan Bachdim : It's hard to be a perfect idol

Irfan Bachdim re-form the trending topic on Twitter after yesterday irfan be trending topic after the game looks beautiful in AFF Cup 2010 will match but this time not because good football game, but Irfan bachdim became the talk of twitter for outstanding photos jeniffer kiss irfan bachdim and Jasmin kurniawan which is a girlfriend of irfan
Dutch player of Indonesian descent who was born on August 11, 1988 this has now become a new idol among teenagers, especially teenage girls in Indonesia because of the ability to play ball and a handsome face. Due to the circulation of photographs kiss irfan bachdim and jeniffer Jasmin kurninawan Irfan confessed the number of fans disappointed to see it. "This is very annoyed to see it" wrote a Twitter user named Winda Gusti Ayu.

"Info that sad,"writes another Twitter account owner, Fitria_Nadleen. Naturally, the article, Irfan now being digila-gilai and most fans could be disappointed after knowing Irfan establish love with Jennifer, a German lingerie model

Here is a photo kissing Irfan bachdim and Jennifer Jasmin kurniawan the boyfriend who mebuat irfan so many fans are disappointed because his idol already have a boyfriend and now there is even a photo intimate with jeniffer irfan

Menpora: Irfan Bachdim Tetap Memperkuat Timnas

Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Mallarangeng menjamin Irfan Bachdim tetap memperkuat Tim Nasional Indonesia. Menurut Menpora, Irfan akan tetap membela Timnas dalam SEA Games 2011 yang bermaterikan pemain berusia di bawah 23 tahun.

Hal itu dikatakan Menpora dalam acara Pemaparan Program Prioritas Kementerian/Lembaga di bawah Koordinasi Menko Kesra di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Selasa (4/1).

Pernyataan Menpora tersebut menyusul wacana PSSI yang akan memberi sanksi kepada Irfan jika tetap merumput di Persema Malang yang bekompetisi di Liga Primer Indonesia (LPI). Namun Menpora tidak merinci bagaimana nasib pemain berdarah Belanda itu jika dirinya benar-benar disanksi.

"Saya rasa pernyataan saya sudah jelas, Bachdim masih bisa memperkuat tim nasional," katanya. Andi menegaskan sepak bola tak mengandung unsur perseturuan ras, agama, partai politik, atau golongan apa pun.

Menurutnya, semua warga Indonesia berhak mengenakan kostum dengan lambang Garuda di dada. Ia pun menambahkan sepak bola tak mengenal diskriminasi klub bagi siapapun.

Sebelumnya, nama Irfan Bachdim terancam dicoret dari Tim Nasional karena berkompetisi di bawah Persema Malang yang menjadi peserta Liga Primer Indonesia (LPI).

Persema sebelumnya bermain di Liga Super Indonesia (LSI) asuhan PSSI. Namun, Persema mengundurkan diri dan bergabung dengan LPI. Kompetisi LPI akan dimulai pada 8 Januari 2011
Source: Metrotv

Irfan dan Kim Dipanggil Seleksi Timnas

Badan Tim Nasional PSSI tetap memanggil Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan dan 82 pemain lain untuk seleksi tim nasional U-23 di Jakarta. Sejumlah pemain yang akan mengikuti Liga Primer Indonesia juga ikut dipanggil.

Dalam daftar yang dikeluarkan Badan Tim Nasional (BTN), Selasa (4/1/2011) sore, Irfan dan Kim masuk untuk mengikuti seleksi pertama yang terdiri dari 33 pemain. Seleksi pertama ini akan berlangsung pada Kamis (6/1/2011) di Jakarta. Pemain lain akan diseleksi dalam dua gelombang selanjutnya, yakni pada Senin (10/1/2011) dan Jumat (14/1/2011).

Dalam tiga gelombang seleksi itu, sejumlah pemain klub LPI juga ikut dalam seleksi, di antaranya adalah Lucky Wahyu dan Andik Firmansyah dari Persebaya Surabaya, Novan Setyo Songko (Persibo Bojonegoro), serta Fandy Edy, Dajusman Trisadi, dan Rachmat (PSM Makassar). Mereka semua mengikuti seleksi pertama.

Pada daftar pemain untuk seleksi pertama ini, Irfan termasuk salah satu dari empat pemain yang boleh mengikuti latihan tanpa mengikuti seleksi. Demikian pula dengan Johann Juanshyah (Persijap Jepara) dari daftar seleksi ketiga. Adapun Kim yang baru bergabung dengan timnas pada akhir Desember 2010 tetap harus mengikuti seleksi bersama pemain-pemain lain.

Ketiga seleksi ini dilakukan untuk membentuk tim yang dipersiapkan menghadapi Pra-Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011. Irfan dan Kim sebelumnya terancam bakal dicoret dari timnas karena klub mereka, Persema Malang, memutuskan keluar dari Liga Super Indonesia dan masuk LPI. Demikian pula dengan sejumlah pemain yang membela klub dalam LPI, seperti Persebaya, Persibo, dan PSM.
Berikut adalah daftar lengkap pemain yang dipanggil seleksi sebagaimana dikutip dari situs web

Seleksi I (6 Januari 2011):
1. Choirun Nasrin (Persela Lamongan)
2. Arditani Ardhiyasa (Persija Jakarta)
3. Seftia Hadi (PSPS Pekanbaru)
4. Andri Ibo (Persidafon)
5. Safri Umri (Persiraja Aceh)
6. Abdul Hamid Mony (Persiba Balikpapan)
7. Wirya Kusmandra (Persija Jakarta)
8. Hendro Siswanto (Persela Lamongan)
9. Johan Manadji (Persiba Bantul)
10. Lifki Suteja (Persija Jakarta)
11. Nasution Karubaba (Perseman Manokwari)
12. Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta)
13. Sigit Hermawan (Persija Jakarta)
14. Fred Ferdinando Mote (Persiwa Wamena)
15. Athur Itawan (Preston North End)
16. Fahrizal Dila (Persiraja Aceh)
17. Aris Alfiansyah (Persela Lamongan)
18. Harmoko (Persekam Metro)
19. Zisva Siswanto Marco (Perseman Manokwari)
20. Alan Athur Arrongear (Persiwa Wamena)
21. Lucky Wahyu P (Persebaya Surabaya)
22. Andik Firmansyah (Persebaya Surabaya)
23. Novan Setyo Songko (Persibo Bojonegoro)
24. Fandy Edy (PSM Makassar)
25. Dajusman Trisadi (PSM Makassar)
26. Rachmat (PSM Makassar)
27. Kim Kurniawan (Persema Malang)
28. Reza Mustofa Ardiansya (Persema Malang)
29. Joko Ribowo (Persema Malang)
30. Irfan Bachdim * (Persema Malang)
31. Kurnia Mega * (Arema Indonesia)
32. Yongky Aribowo * (Arema Indonesia)
33. Okto Maniani * (Sriwijaya FC)
Ket *: Pemain langsung mengikuti TC tanpa mengikuti seleksi

Seleksi II (10 Januari 2011):
1. Aji Saka (Arema Indonesia)
2. Johan Angga Kusuma (Persijap Jepara)
3. Mohamad Ridwan (Persita Tangerang)
4. Cecep Supandi (Saint Prima Bandung)
5. Gunawan Dwi Cahayo (Sriwijaya FC)
6. Rachmat Latif (Sriwijaya FC)
7. Barkah Crustianto (Persijap Jepara)
8. Marco M.Kabiay (Persipura)
9. Achmat Farisi (Arema Indonesia)
10. Rendi Saputra (Ex.Persib)
11. Burhanudin Nihe (Persigo Gorontalo)
12. Risman Maidulla (Pro Titan)
13. Jacky Arisani (Sriwijaya FC)
14. Munadi (Persib Bandung)
15. Engelberth Sani (Pelita Jaya)
16. Ferdi Mofu (Semen Padang)
17. Dendi Santoso (Arema Indonesia)
18. David Lali (Persipura)
19. Joko Sasongko (Pelita Jaya)
20. Egi Megiansyah (Pelita Jaya)
21. Yoga Eka Firmansyah (Bontang FC)
22. Johann Yoga (Persib Bandung)
23. Risky Novriansyah (Persijap Jepara)
24. Sunarto (Arema Indonesia)
25. Lukas Wellem Manowen (Persipura)
26. Titus Bonai (Persipura)
27 Rishadi Fauzi (Persita Tangerang)

Seleksi III (14 Januari 2011):
1. Ali Barkah (Pelita Jaya)
2. Dicky Jamalis (Semen Padang)
3. Rifki Deython Mokodompit (Persita Tangerang)
4. Abdul Rachman (Pelita Jaya)
5. Joko Sidik Fitra Yono (Bontang FC)
6. Marcelino A Mandagi (Bontang FC)
7. Irfan Raditya (Arema Indonesia)
8. AA Wahyu Trisayaya (Persija Jakarta)
9. Windu Hangoro Putra (PSPS Pekanbaru)
10. Herry Susilo (PSIS Semarang)
11. Rama Pratama (Pro Titan)
12. Zainal Abidin (Persela Lamongan)
13. Hasim Kipau (Persija Jakarta)
14. M Fauzan Djamal (Semen Padang)
15. Iman Suprapto (Sriwijaya FC)
16. Elvis Nelson Anes (Persija Jakarta)
17. Mahadirga Lasut (Sriwijaya FC)
18. Immanuel Wanggai (Persipura Jayapura)
19. Zulham Zumrud (Persela Lamongan)
20. Stevie Bonsapia (Persipura Jayapura)
21. Jajang Mulyana (Pelita Jaya)
22.Ferdinand Sinaga (Persiwa Wamena)
23.Gerry Setia Nugraha (Pelita Jaya)
24.Johann Juanshyah * (Persijap Jepara)

Source : Kompas.com

Alasan Irfan Tetap di Persema

Striker Persema Malang, Irfan Bachdim, memastikan akan tetap membela klub tersebut meski berisiko dipecat dari tim nasional Indonesia. Semua itu dilakukan karena kecintaan Irfan terhadap publik pencinta sepak bola di "Kota Apel" tersebut.

Keputusan Irfan untuk tetap membela "Laskar Ken Arok" itu sekaligus memastikan bahwa ia akan berlaga pada kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Oleh PSSI selaku otoritas sepak bola Tanah Air, liga tersebut dianggap kompetisi ilegal sehingga pemain yang terlibat di dalamnya tidak diperkenankan untuk membela timnas.

Irfan menegaskan, ia tidak mau terpengaruh dengan politik sepak bola di Indonesia. Sebagai pemain profesional, ia ingin bermain seprofesional mungkin dalam tim. Ia juga tidak khawatir dikeluarkan dari timnas jika alasannya tetap membela Persema.

"Karierku dimulai di Malang. Tim dan orang-orang Malang memperlakukanku dengan baik. Jadi, aku tetap main dengan Persema. Aku percaya kalau main bagus tetap akan dipanggil timnas," kata Irfan dalam jumpa pers di Malang, Jawa Timur, Selasa (4/1/2011).

Selain Irfan, pemain lain yang juga terancam tak masuk timnas adalah Kim Jefrey Kurniawan. Kim yang pernah membela FC Heidelsheim di Jerman juga terikat kontrak dengan Persema selama tiga musim.
Source: Kompas

Siasat PSSI Memanggil Irfan Bachdim

Badan Tim Nasional PSSI membantah bahwa pemanggilan Irfan Bachdim dalam seleksi tim nasional merupakan langkah akal-akalan agar pemain tersebut tidak bermain di Liga Primer Indonesia.

Sore ini Badan Tim Nasional Indonesia (BTN) memanggil 84 nama pemain untuk mengikuti seleksi timnas yang dilakukan dalam tiga gelombang, yakni pada 6, 10, dan 14 Januari 2011. Irfan dan Kim Jeffrey Kurniawan, yang memutuskan tetap membela Persema Malang di Liga Primer Indonesia (LPI), mengikuti seleksi pertama yang terdiri dari 33 pemain pada Kamis (6/1/2011) di Jakarta.

Selain kedua pemain itu, sejumlah pemain klub LPI juga ikut dalam seleksi. Di antaranya adalah Lucky Wahyu dan Andik Firmansyah dari Persebaya Surabaya, Novan Setyo Songko (Persibo Bojonegoro), serta Fandy Edy, Dajusman Trisadi dan Rachmat (PSM Makassar). Mereka semua mengikuti seleksi pertama sehingga terancam tidak bisa membela klub karena LPI akan bergulir pada Sabtu (8/1/2011). Seleksi tersebut direncanakan mulai bergulir pada 7 hingga 9 Januari.

"Mereka dipanggil karena LPI belum bergulir. Kompetisi itu juga belum teralisisasi," kata Deputi Teknis BTN, Iman Arif, saat dihubungi sejumlah wartawan, Selasa (4/1/2011).

Iman membantah jika dikatakan keputusan itu merupakan akal-akalan PSSI agar pemain tersebut tidak tampil di LPI. "Tidak. Itu sesuai program timnas selama ini. Saya berharap mereka bisa datang seleksi. Kalau mereka enggak datang, pasti akan dicoret. Nantinya, pemain yang lolos seleksi akan mengikuti pelatnas jangka panjang sehingga tidak diperkenankan membela klubnya. Gaji mereka ditanggung BTN," jelas Iman.

Ketiga seleksi tersebut dilakukan untuk membentuk tim yang dipersiapkan menghadapi Pra-Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011.
Source:Kompas

PSSI Menggertak Irfan ?

Manajer Persebaya Surabaya versi Liga Primer Indonesia (LPI), Saleh Ismail Mukadar, sepertinya sudah sangat memahami karakter petinggi PSSI. Saleh menilai PSSI hanya gertak sambal ketika mengancam akan mempermasalahkan setiap pemain dan pengurus klub sepak bola yang ikut LPI.

Saleh yakin ancaman PSSI tidak akan terbukti. Termasuk juga ancaman PSSI yang akan mencoret striker Irfan Bachdim dari skuat timnas Indonesia karena memilih bertahan bersama Persema Malang yang keluar dari Liga Super Indonesia untuk pindah ke LPI.

“Pola pikir PSSI bikin tertawa. Mereka hanya menggertak tanpa punya pegangan aturan,'' kata Saleh. ''Mereka hanya tak ingin pendapatannya dari hasil kompetisi yang selama ini dinikmati sendiri berkurang atau hilang.”

Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arif, sebelumnya memilih sikap menunggu perkembangan dan tetap mengundang kehadiran Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan saat pemusatan latihan timnas Indonesia U-23 Pra-Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011. Itu berarti pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, tetap memanggil keduanya masuk timnas meski ada ancaman dari PSSI.

Monday, January 3, 2011

Irfan Bachdim Jadi Korban PSSI

Irfan Bachdim adalah korban dari regulasi yang dibuat PSSI. Karenanya, status pemain harus menjadi pertimbangan tersendiri meski klub yang dibelanya memutuskan pindah dari kompetisi yang dianggap ilegal.

“Irfan bukan pemain amatir. Dia adalah pesepakbola profesional yang memperkuat Persema Malang. Namun, belakangan klub ini memutuskan meninggalkan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) yang berada di bawah aturan PSSI. Dan, itu bukan masalah Irfan, melainkan masalah Persema,” kata CEO Batavia FC, Yon Mouis, menanggapi nasib Irfan Bachdim.

Sebagai pemain profesional, lanjut Yon Moeis, haruskah striker Timnas Indonesia ini mengingkari komitmen yang dibuatnya bersama Persema selama setahun ke depan? Adalah menjadi tidak profesional jika Irfan meninggalkan Persema walau klub ini memutuskan mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI), kompetisi yang dibangun pengusaha nasional Arifin Panigoro, yang kemudian dianggap sebagai rivalitas ISL.

Seperti diberitakan, PSSI menyatakan tidak akan memberikan kesempatan kepada pemain yang ikut berkompetisi di LPI masuk dalam tim nasional. Dengan pernytaan itu, nasib Irfan untuk kembali memperkuat tim nasional menjadi terancam.

PSSI memberi solusi. Manajer Timnas Indonesia yang juga Presiden Direktur PT Liga Indonesia, Andi Darussalam Tabusala menyatakan, Irfan kemungkinan pindah klub. Hal itu karena keinginannya tetap membela tim nasional.

Pernyataan Andi Darussalam ditanggapi Manajer tim Persema Asmuri. Menurutnya, Irfan segera bergabung bersama Persema seusai memperkuat timnas. Jika pun dia memilih hengkang sebelum kontraknya berakhir, dia harus membayar dua kali lipat dari nilai kontraknya.

Dukungan terhadap Irfan tidak saja dari datang dari publik sepakbola. Pemerintah melalui Menegpora Andi Alifian Mallarangeng menegaskan, siapa pun anak bangsa yang terbaik berhak memperkuat tim nasional darimana pun asalnya. “Saya justru berterimakasih kepada siapa saja yang membuat banyak kompetisi di Tanah Air ini, termasuk Pak Arifin Panigoro dengan LPI-nya,” kata dia.
source:Pos Kota

PSSI Akan Tentukan Nasib Irfan Bachdim Minggu Ini

Minggu ini atau paling lambat tanggal 6 januari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia akan menggelar rapat soal Irfan Bachdim, pemain tim nasional, yang bergabung ke Persatuan Sepakbola Indonesia Malang (Persema) Malang, salah satu klub yang bergabung ke Liga Primer Indonesia (LPI).

"Untuk masalah pemain-pemain Timnas yang bergabung ke LPI karena klubnya yang ikut. Kita belum merumuskan apa langkah yang akan diambil PSSI," ujar Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI Syarifudin Sudding kepada INILAH.COM, Jakarta, Senin (3/1/2011).

"Mengenai pemain timnas di LPI baru akan dirumuskan, kita akan rapat (pekan ini)" tambah Suding, politisi Hanura.

Suding menegaskan, sesuai Undang-undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, PSSI adalah organisasi yang menangani sepakbola di Tanah Air. Liga yang diakui oleh PSSI adalah Liga Super Indonesia (ISL), sedangkan LPI tidak.

Sebagaimana diberitakan, sepakbola Indonesia kembali menghadirkan drama baru seputar dua turnamen, Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia yang dijadwalkan mulai bergulir Februari tahun ini.

Keputusan Persema Malang memilih hengkang ke LPI menghadirkan masalah baru. Pasalnya, dalam tim asal Jawa Timur itu tercantum nama Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan yang bertekad membela panji Merah Putih di ajang internasional.

Namun keinginan dua pemain yang baru saja dinaturalisasi itu agaknya mulai terancam, karena PSSI sempat mengutarakan akan mencoret pemain timnas Indonesia yang berkiprah di ajang LPI.

Karena itu, hingga kini kepastian keikutsertaan Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan di U-23 timnas Indonesia masih menjadi tanya besar yang harus segera dijawab pihak PSSI dan perlu segera ditengahi Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
source: Inilah.com

Persema: Tak benar Irfan Bachdim ke Persib

Baru saja beredar kabar yang menyebut Irfan Bachdim sedang merapat ke Persib Bandung. Rumor itu kemudian dibantah langsung oleh klub pemilik Irfan, Persema Malang.

Nasib Irfan saat ini memang tengah tak jelas terkait keputusan Persema keluar dari Indonesian Super League (ISL) dan bergabung dengan LPI. PSSI sebelumnya sudah menegaskan akan memberi sanksi pada klub beserta pemainnya jika ada yang pindah ke kompetisi baru tersebut.

Kemudian terjadilah intrik di mana Irfan yang kini masih berstatus pemain Persema terancam tak bisa memperkuat lagi 'Merah Putih', karena PSSI sudah melarang pemain yang ikut serta di LPI untuk dipanggil ke timnas. Hal inilah kemudian yang jadi perdebatan banyak pihak hingga sekarang.

Maka rumor Irfan akan merapat ke klub ISL untuk menyelamatkan karirnya di timnas pun berkembang. Mulai dari Pelita Jaya, Arema Malang dan kini giliran Persib yang mengklaim sudah mendapat tanda tangan pemain blasteran Belanda itu.

Lalu apa kata pihak Persema sendiri mengenai rumor ini? Laskar Ken Arok sendiri justru mengaku tak tahu menahu soal isu itu dan saat ini mereka tengah menunggu kepastian dari Irfan, apakah tetap akan membela Persema atau tidak.

"Kalau setau saya belum tuh mas, nanti saja saya kasih tahu kalau Irfan sudah teken kontrak. Saya sekarang lagi nunggu Irfan dan keluarganya datang untuk membicarakan hal ini," ucap Manajer Persema, Asmuri, kepada detiksport lewat sambungan telepon, Senin (13/1/2010) siang WIB.

"Kalau belum pasti, saya tidak mau memberitahu lebih lanjut lagi. Kan tidak enak dibaca orang. Nanti kalau sudah pasti Irfan teken kontrak, saya akan undang kalian (pers) untuk jumpa pers," sambung Asmuri ketika dimintai ketegasannya soal status Irfan saat ini.

Beberapa hari lalu Irfan sendiri melalui akun twitternya @IrfanBachdim10, sudah menyerahkan sepenuhnya soal peluangnya bermain di timnas kepada PSSI. Namun satu hal yang pasti Irfan tetap akan berkompetisi di Indonesia. Kemudian beredar kabar dari pelatih Persema Timo Scheunemann jika pemain berusia 22 tahun itu sudah diintimidasi oleh PSSI.

Sementara itu nanti malam rencananya PSSI beserta jajaran pengurusnya akan mengundang 15 klub ISL tersisa untuk mengadakan konsolidasi mengenai perjalanan kompetisi musim ini. Bagaimana kelanjutan nasib Irfan? Kita tunggu saja
source: Detiksport

Friday, December 31, 2010

Persema:Kembalikan Irfan ke kami !!!

Manajemen Persema meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) segera mengembalikan Irfan Bachdim karena kompetisi piala AFF telah usai.

Manager Persema, Asmuri, Jumat (31/12) menegaskan, untuk mendapatkan Irfan Bachdim, Persema membutuhkan waktu cukup panjang dan banyak hambatan, sehingga tidak etis kalau tiba-tiba ada klub lain yang mengklaim telah merekrut pemain asal Belanda itu.

"Kami (Persema) melepas Irfan itu untuk memperkuat tim nasional yang berlaga di ajang AFF atas permintaan PSSI. Sekarang perhelatan kompetisi AFF sudah selesai, maka kami minta Irfan segera dikembalikan ke klub," tegas mantan anggota DPRD Kota Malang tersebut.

Namun, tegasnya, setelah selesai laga Piala AFF 2010, PSSI justru akan memberi sanksi kepada Irfan jika bermain di Liga Primer Indonesia (LPI). Aturan yang diterapkan PSSI tersebut dinilai tidak bijak sehingga harus dikaji ulang dan PSSI juga harus tahu diri.

Secara tegas Asmuri mengatakan, kalau sampai Irfan lari dari Persema dan bergabung dengan tim lain yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI), maka Irfan terancam denda membayar dua kali lipat dari nilai kontrak.

Sebab, lanjutnya, sampai saat ini Irfan masih terikat kontrak dengan Persema Malang selama satu tahun."Persema mengontrak Irfan selama satu tahun dan Irfan harus memahami aturan tersebut," ujarnya menegaskan.

Oleh karena itu, kata Asmuri, Irfan diharapkan tetap memperkuat klub yang berjuluk Laskar Ken Arok itu."Sudah seharusnya PSSI mengembalikan Irfan ke Persema karena kompetisi AFF sudah berakhir," tegas Asmuri.

Persema secara resmi telah mengajukan pengunduran diri dari kompetisi LSI ke PSSI. Atas pengunduran diri tersebut Persema dikenai sanksi degradasi ke divisi utama.
source: gatra

Irfan: Soal Timnas, Terserah PSSI

Nasib Irfan Bachdim di timnas Indonesia jadi tanda tanya menyusul keputusan Persema Malang untuk bergabung ke Liga Primer Indonesia. Terkait masa depannya, Irfan sendiri menyerahkannya ke PSSI.

Persema telah memutuskan keluar dari Indonesian Super League (ISL) dan menyeberang ke Liga Primer Indonesia (LPI). Atas keputusannya ini, Persema pun diganjar hukuman degradasi ke Divisi Utama oleh PSSI. Tak hanya 'Laskar Ken Arok' saja namun para pemain dan ofisial tim di dalamnya yang ikut ke LPI pun juga akan mendapat hukuman dari PSSI karena dianggap membelot.

Sebagai salah satu pemain Persema, Irfan pun termasuk salah satu yang terancam dihukum. Karirnya di timnas kemungkinan akan berakhir jika pemain blasteran Indonesia-Belanda itu benar-benar mengikuti jejak Persema ke LPI.

"Kita sudah bicara dengan agennya yang juga adalah kakak Irfan, Fachri Bachdim, mengenai risiko jika ia masih bermain di Persema dia akan menuai sanksi dari PSSI. Jika Irfan mencintai timnas dan ingin bermain, dia tahu harus ke mana," ucap Ketua PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla.

Sementara Persema memastikan Irfan akan dimainkan di LPI karena sudah terikat kontrak. Terkait kemungkinan sanksi dari PSSI untuk Irfan, klub sekota Arema itu siap bertanggung jawab.

"Pastinya Persema tanggung jawab, tapi saya pikir tidak akan ada sanksi dari PSSI," beber Ketua Umum Persema, Peni Suparto.

Irfan sendiri ternyata belum tahu bagaimana masa depannya di timnas. Saat ditanya apakah dia akan meninggalkan timnas, pemain 22 tahun ini menyerahkan sepenuhnya hal tersebut ke PSSI.

"Itu tidak terserah saya, tapi terserah PSSI," ujar Irfan lewat akun Twitter-nya.

Meski demikian, kekasih Jennifer Kurniawan ini menegaskan dia akan tetap bermain di Indonesia.

"Untuk orang yang berpikir saya akan meninggalkan Indonesia, jangan khawatir. Saya tetap di sini," imbuhnya.

Waktu Irfan untuk mengambil keputusan, apakah akan bertahan di Persema atau hengkang, memang tak banyak. Pasalnya, LPI akan segera dimulai pada 8 Januari 2011. Sementara ia juga dipanggil untuk ikut seleksi timnas U-23 yang digelar mulai 7 Januari 2011.
source:detik sport

Irfan dan Kim Makin Terjepit

Posisi Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan semakin terjepit setelah PSSI maupun Persema Malang tetap bersikukuh pada keputusannya masing-masing.

Irfan, penyerang kelahiran Belanda, datang ke Indonesia demi memperkuat Timnas Indonesia dan memilih Persema Malang. Langkah serupa juga diambil Kim, WN Jerman yang menjalani proses naturalisasi untuk menjadi WNI.

Masalah muncul ketika Persema Malang menyeberang ke Liga Primer Indonesia (LPI) dari Liga Super Indonesia, yang notabene sangat dimusuhi PSSI. LPI dicap ilegal dan siapapun yang bergabung dengan liga tersebut kehilangan haknya sebagai anggota PSSI, termasuk membela timnas.

“Untuk menjadi pemain timnas, harus bermain di kompetisi binaan PSSI. Irfan tahu itu,” tegas manajer tim nasional Andi Darussalam Tabusala saat jumpa pers Kamis (30/12).

Sementara kubu Persema menegaskan, keduanya sudah terikat kontrak profesional dan harus bermain di liga manapun yang diikuti Persema.

"Ini karena Persema sudah menyatakan resmi mundur dari LSI dan siap berlaga di LPI, maka kedua pemain itu harus ikut LPI," ujar pelatih Laskar Ken Arok Timo Scheunemann.

Selain itu, seperti dinukil dari Antara, manajer tim Persema Asmuri menegaskan kedua pemain akan mendapatkan sanksi dua kali lipat dari nilai kontrak jika memutuskan kontraknya dengan Persema demi bermain dengan klub Liga Super.
source: inilah.com

Thursday, December 30, 2010

PSSI Intimidasi Irfan Bachdim

Posisi penyerang tim nasional, Irfan Bachdim, terjepit setelah PSSI mengancam akan mencoret para pemain yang terlibat dalam Liga Primer Indonesia dari timnas. Masa depan Irfan di timnas mengambang karena dia masih terikat kontrak dengan Persema Malang.
Saat ini, ada tiga klub yang mengundurkan diri dari Liga Super Indonesia (LSI) dan pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI), yaitu Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar. Surat pengunduran diri ketiga klub itu dari kompetisi LSI sudah diterima oleh PT Liga Indonesia pada 24 Desember 2010.
Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes, Kamis (30/12), menilai, pemain yang ikut klub LPI tidak bisa masuk timnas. PSSI menilai, LPI adalah kompetisi yang tidak dikenal dan tidak diakui keberadaannya.
”Jika Irfan mau tetap membela timnas Indonesia, dia harus ikut kompetisi yang diakui oleh PSSI, yaitu Liga Super Indonesia,” ujar Nugraha.
Manajer timnas, Andi Darussalam Tabussala mengaku, telah memberitahu 22 pemain timnas Piala Suzuki AFF 2010 bahwa pemain yang ikut LPI harus keluar dari timnas.
”Saya sudah memberitahukan sikap manajemen terhadap kompetisi yang tidak dikenal itu (LPI). Seluruh 22 pemain (timnas) sudah tahu itu. Siapa yang ikut bergabung dengan klub peserta LPI, mereka tidak akan bisa membela timnas,” tegas Andi.
Namun, PSSI masih memberikan kesempatan bagi pemain dari ketiga klub itu untuk ikut kompetisi yang diakui oleh PSSI. PT Liga Indonesia sebagai pengelola LSI akan menyediakan pengacara untuk menyelesaikan sengketa kontrak antara klub dan pemain yang tidak ingin bermain di LPI, dan membantu mencarikan klub baru.
”Semua pemain yang ingin keluar dari klub peserta LPI akan kita bantu dengan pengacara,” ujar Direktur PT Liga Indonesia Joko Driyono.
Joko menilai, bantuan hukum itu sebagai wujud tanggung jawab PT Liga untuk melindungi pemain. Dalam kontrak antara klub dan pemain disepakati pemain hanya bermain di kompetisi LSI.
Intimidasi
Persema Malang menilai intimidasi oleh PSSI terhadap pemainnya, Irfan Bachdim, tidak mendidik, tidak benar, dan tidak baik dampaknya bagi dunia sepak bola Indonesia.
”Niat PSSI untuk mencarikan Irfan Bachdim klub baru hanya karena Persema memutuskan mengikuti LPI kami nilai sebagai intimidasi yang tidak mendidik, tidak benar, dan tidak baik bagi sepak bola Indonesia,” ujar Pelatih Persema Malang Timo Scheunemann.
”Setiap pemain memiliki hak untuk menentukan di klub mana ia akan bermain. Dan kalau prestasinya bagus, maka ia berhak dipanggil memperkuat timnas meski posisinya di pelosok negeri di pantai terpencil, atau bermain di klub mana pun,” tegas Timo.
Timo menilai, jika seorang pemain dinilai baik dan berpotensi untuk kemajuan sepak bola Indonesia, seharusnya di mana pun ia bermain tetap bisa masuk menjadi tim nasional. Ia berharap, PSSI bijak menanggapi munculnya LPI.
”Toh, baik LSI maupun LPI tujuannya sama, yaitu memajukan sepak bola Indonesia. PSSI dan LPI pun memiliki niat sama, yaitu melepaskan ketergantungan klub terhadap APBD,” kata pelatih asal Jerman tersebut.
Timo mengatakan, semua persoalan klub itu harus dikembalikan ke Irfan. ”Ini karena Irfan memiliki pilihan sendiri dan ia juga terikat kontrak dengan Persema.”
Pemain lain yang juga terancam dicegat oleh PSSI masuk timnas adalah Kim Jeffrey Kurniawan yang baru saja dinaturalisasi. Gelandang yang pernah bermain di divisi empat Liga Jerman itu sedang menjalani proses bergabung dengan Persema Malang.
”Kim juga sudah kami beritahu tentang kondisi ini. Saya rasa dia memiliki pilihan yang rasional,” ujar Besoes.
Dalam konferensi pers pada 20 Desember, dua jam setelah resmi menjadi warga negara Indonesia, Kim berharap bisa membela timnas Indonesia. Ia ingin menjadi seperti kakeknya, Kwee Hong Sing, yang pernah membela timnas Indonesia di era 1950-an.
”Saya ingin menjadi seperti kakek saya. Saya akan tunjukan keterampilan dan kemampuan saya saat seleksi timnas U-23 dan saya berharap bisa mengenakan kostum timnas,” ujar Kim.
Proses negosiasi Kim dengan Persema kemungkinan besar terhambat oleh intimidasi PSSI yang tidak akan mengakomodasi pemain dari klub peserta LPI untuk membela timnas.
PSSI juga mengintimidasi para wasit, pengawas pertandingan, dan orang yang terkait dengan PSSI tetapi aktif dalam LPI. Bagi wasit dan pengawas pertandingan, PSSI akan melaporkan mereka ke FIFA dan AFC supaya dicabut lisensinya sehingga tidak bisa memimpin pertandingan.
Demikian juga dengan para agen pemain asing yang memasok pemain ke LPI akan dilaporkan ke FIFA supaya dicabut izinnya sebagai agen pemain.
Penjadwalan ulang
Terkait dengan pengunduran diri Persema, Persibo, dan PSM, PT Liga Indonesia akan mengatur ulang jadwal pertandingan. Pengelola LSI itu akan bertemu dengan 15 klub yang tersisa pada 3 November untuk menyepakati sistem kompetisi dan penyesuaian nilai.
”Seluruh pertandingan yang diikuti oleh tiga klub yang mengundurkan diri itu dianggap tidak ada. Nilainya akan dihapus karena belum selesai satu putaran,” ujar Joko Driyono.
Peserta kompetisi hingga akhir musim tetap 15 tim. Tim paling bawah di akhir musim kompetisi akan menjalani play off dengan peringkat keempat Divisi Utama. Tiga tim yang keluar dari LSI dianggap terdegradasi dan akan diisi oleh tiga klub promosi dari Divisi Utama
source:Kompas

Irfan Bachdim Dikunjungi Dua Adiknya

Kegagalan di final Piala AFF 2010 mungkin menimbulkan luka bagi Irfan Bachdim, penyerang Timnas Indonesia di penghujung tahun 2010. Namun Irfan sepertinya memiliki dua obat untuk luka tersebut.

Pertama, Irfan disambangi pacarnya, Jenifer Kurniawan, yang menonton langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010) malam. Selain itu, Irfan bakal dikunjungi kedua orang tua dan dua adiknya yang sengaja terbang dari Belanda.

"Rencananya sekitar tanggal 1 (Januari) nanti, orang tua Irfan dan dua adiknya bakal ke Indonesia. Mereka akan langsung ke Malang untuk ikut menyaksikan Irfan bertanding dengan Persema," ungkap Ferry Bachdim, paman Irfan, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (29/12) malam.

Ferry mengatakan, usai Piala AFF 2010, Irfan kemungkinan akan langsung pulang ke Malang. Pasalnya, Irfan memiliki laga bersama timnya, Persema Malang pada 4 Januari mendatang.

Disinggung mengenai karir Irfan di Indonesia, Ferry mengatakan, Irfan sudah menyatakan bakal tetap merumput di Tanah Air. Apalagi dia adalah WNI asli, bukan pemain naturalisasi.

"Jadi ayah dan ibu Irfan itu punya empat anak. Empat-empatnya milih untuk jadi WNI," tegasnya.

Kok bisa? Ferry menjelaskan, Irfan dan kakak serta adiknya memilih jadi WNI sesuai dengan tanah kelahiran sang ayah. Di Belanda, ketika seorang anak masih di bawah umur, maka status kewarganegaraannya bakal mengikuti sang bapak. Namun setelah dewasa, mereka bisa memilih.

"Jadi Irfan itu bukan pemain naturalisasi. Dia adalah asli orang Indonesia," imbuh Ferry.
source:kompas.com

Larangan Bachdim ke Belanda Jadi Topik Populer

Pengguna Twitter tidak hanya kompak mendukung timnas saat bertanding di AFF 2010. Permohonan agar Bachdim tetap di Indonesia jadi topik terpopuler Twitter.
Di Twitter muncul topik populer selain ‘Nurdin Turun’ dan ‘Terima Kasih Riedl’ yaitu ‘Stay Here Bachdim’ (Tetap di sini, Bachdim). Irfan Bachdim, dikhawatirkan pengguna Twitter akan pulang ke Belanda karena gagal membawa kemenangan di piala AFF 2010.
Akibatnya bujukan kepada Bachdim untuk tetap tinggal di Indonesia menjadi topik terpopuler di Twitter. “Tolong Irfan Bachdim untuk di Indonesia selama-lamanya,” ujar akun Twitter iveveys.
“Tetap tinggal Irfan Bachdim, tim nasional Indonesia sangat membutuhkanmu,” ujar Nahdyaw.
“Bachdim, Bakatmu Sangat Hidup Di Indonesia Muaahh,” tulis akun Twitter Teletubbies.
Striker tim nasional Indonesia Irfan Bachdim tinggal di Belanda sebelum bergabung dengan tim sepakbola Persema. Pria kelahiran 1988 ini sangat digemari pengguna Twitter hingga memiliki pengikut 399.948 orang,
Menurut salah satu media, keberadaan Irfan Bachdim di tim nasional Indonesia terancam karena klub Persema tempat ia bermain hanya tergabung di Liga Primer Indonesia yang belum diakui Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
PSSI hanya mengakui keberadaan Liga Super Indonesia. Ini dikhawatirkan mengganggu keberadaan Irfan Bachdim di Indonesia

Posisi Irfan di Timnas Terancam

Keberadaan Irfan Bachdim di tim nasional (timnas) Indonesia terancam. Klub tempatnya bermain, Persema, secara resmi bergabung dengan Liga Primer Indonesia, yang belum diakui Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.

PSSI yang berada di bawah kepemimpinan Nurdin Halid hanya mengakui keberadaan Liga Super Indonesia. Hal ini bisa saja mempengaruhi nasib Irfan di timnas. Kendati begitu, sang striker tersebut mengaku tetap mencintai Indonesia.

"Aku benar-benar bangga pada suporter Indonesia, kalian yang terhebat. Sungguh suporter terbaik di dunia. Aku bangga pada kalian, dan bangga menjadi orang Indonesia," tulis Irfan dalam akun Twitter, usai laga final leg kedua melawan Malaysia, semalam.

Irfan yang berdarah Belanda-Indonesia mencetak dua gol sepanjang turnamen Piala AFF 2010. Walau tak sebanyak pemain timnas lainnya, penampilannya membangkitkan euforia publik terhadap sepakbola. Apakah Irfan akan tetap berada dalam tim Garuda? Kita tunggu saja
source: Liputan6.com

Irfan Bachdim Bangga Jadi Orang Indonesia

"Saya bangga akan kalian dan saya bangga jadi orang Indonesia."

Striker Indonesia Irfan Bachdim gagal mempersembahkan gelar juara di debutnya bersama timnas. Indonesia akhirnya cuma jadi Runner Up di ajang Piala AFF yang berlangsung dari 1-29 Desember 2010.

Di babak final leg kedua kemarin, Rabu 29 Desember 2010, Bachdim cs memang menang 2-1 atas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Namun secara agregat kalah 2-4, sebab di leg pertama tumbang 0-3 di kandang Malaysia.

Meski demikian rasa terima kasih dihaturkan Bachdim pada pendukung Indonesia yang hadir malam tadi. Bagaimana tidak, raungan 80 ribu lebih penonton, jadi suntikan penting atas terciptanya dua gol Indonesia.

"Saya sangat bangga dengan suporter Indonesia. Kalian semua hebat!Benar-benar pendukung terbaik di dunia. Saya bangga akan kalian dan saya bangga jadi orang Indonesia," kata Bachdim dalam akun Twitternya beberapa jam pasca pertandingan berakhir.

Ini menjadi kali kedua Indonesia mengalahkan Malaysia di Piala AFF 2010 yang digelar SUGBK. Sebelumnya di penyisihan Grup A, tim Merah Putih juga menang 5-1. Saat itu Bachdim menyumbang satu gol di masa Injury Time.

"Kami dua kali mengalahkan mereka. Belum cukup untuk merebut Trophy juara. Tapi kami adalah tim terbaik di turnamen. Dan pendukung kami adalah yang terbaik," tambah Bachdim.

Irfan Bachdim menangis


Bachdim terlihat tertunduk. Tangannya terlihat mengusap kelopak mata yang basah. Meski begitu, ia berusaha kuat dan tetap melangkah ke bangku cadangan.

Skor akhir pertandingan 2-1 untuk Indonesia. Pun skor itu tak membuat Malaysia terjegal. Tiga gol kandang mereka membuat agregat skor akhir menjadi 4-2. Mereka menjadi Juara Baru di ajang Piala AFF 2010.

Final Leg kedua AFF 2010: Indonesia Tundukkan Malysia 2-1, tapi Tak Juara

Kesebelasan nasional Indonesia mampu menang 2-1 atas Malaysia pada laga final kedua Piala AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Indonesia pun mengakhiri turnamen sebagai runner-up, mengingat mereka kalah 0-3 pada laga pertama, Minggu (26/12/2010).

Bermain sebagai tuan rumah dengan kewajiban menang 4-0, Indonesia tampil agresif sejak menit awal. Sayang, usaha itu tak diimbangi dengan ketenangan dan fokus tinggi. Pada momen-momen krusial, Indonesia kerap melakukan kesalahan umpan atau terburu-buru melakukan eksekusi.

Di tengah kesulitan itu, Indonesia mendapat hadiah penalti, menyusul handsball yang dilakukan Mohd Sabre bin Mat Abu pada menit ke-18. Firman Utina yang dipercaya mengeksekusi bola mengirimnya secara akurat ke sudut kiri bawah gawang. Sayangnya, tendangan terlalu lemah sehingga bola mudah ditangkap Khairul Fahmi.

Setelah penalti itu, Malaysia mencoba bangkit. Melalui Mohamad Ashari bin Samsudin, mereka hampir saja mencetak gol pada menit ke-20. Untung saja, Markus Horison masih mampu menepis tembakan akurat Ashari.

Indonesia mencoba membalas. Namun, belum lagi mampu menciptakan ancaman serius, Indonesia kembali terancam kebobolan pada menit ke-32. Saat itu, Mohd Safee bin Mohd Sali berhasil masuk kotak penalti dan menembakkan bola, yang melenceng dari sasaran.

Ancaman itu dibalas Indonesia dengan sejumlah serbuan yang tuntas dengan eksekusi. Namun, Malaysia mampu menghindarinya sampai peluit turun minum berbunyi, dengan skor 0-0 tertera di papan skor.

Permainan tak banyak berubah pada babak kedua. Indonesia masih lebih dominan dalam penguasaan bola dan serangan, tetapi masih bermasalah dengan sentuhan akhir, baik saat mengumpan maupun menembak.

Masalah itu belum selesai ketika Malaysia malah mampu unggul 1-0 berkat gol Mohd Safee pada menit ke-54. Dalam sebuah serangan balik, Safee berhasil menguasai sebuah umpan terobosan dan menggiringnya melewati duo Maman dan Hamka sebelum melepaskan tendangan keras dari tengah kotak penalti, yang mendesak jaring dalam gawang Markus Horison.

Setelah itu, Indonesia mengalami penurunan performa. Untuk mengatasi hal itu, pelatih Alfred Riedl menarik Firman Utina dan Irfan Bachdim, lalu memasukkan Eka Ramdani dan Bambang Pamungkas pada menit ke-58.

Perubahan itu perlahan menaikkan kualitas permainan Indonesia, sampai akhirnya bisa menyamakan kedudukan berkat gol Muhammad Nasuha pada menit ke-73. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Ahmad Bustomi yang ditepis Khairul Fahmi, Muhammad Nasuha membobol gawang Malaysia.

Gol itu semakin mendongkrak kepercayaan diri Indonesia. Mereka terus berusaha mencetak gol pada waktu tersisa. Setelah berjuang hingga menit ke-85, Indonesia berhasil mengungguli Malaysia berkat tembakan Muhammad Ridwan.

Menguasai bola di luar kotak penalti, ia menggiring bola sebelum menembakkannya. Bola sempat membentur pemain lawan sebelum mendesak jaring gawang tim tamu.

Pada waktu tersisa, permainan berlangsung semakin sengit. Sementara Indonesia masih mengejar gol, Malaysia juga mencoba memberikan tekanan untuk mengurangi ancaman Indonesia.

Sejumlah situasi berbahaya menghinggapi kedua kubu. Namun, sampai peluit berbunyi panjang, papan skor tetap menunjukkan angka 2-1. (*)

Susunan pemain:
Indonesia: Markus Harison; Mohammad Nasuha, M Ridwan, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, Arif Suyono (Tony Sutjipto 71), Firman Utina (Eka Ramdani 58), Ahmad Bustomi, Irfan Bachdim (Bambang Pamungkas 58), Cristian Gonzales

Malaysia: Khairul Fahmi bin Che Mat; Mohd Sabre bin Mat Abu, Mohd Asraruddin Putra, Safiq bin Rahim, Norshahrul Idlan bin Talaha, Mohd Safee bin Mohd Sali (Izzaq 87), Amar bin Rohidian, Kunanlan Subramaniam, Mohamad Muslim bin Ahmad, Mohamad Ashari bin Samsudin, Mohd Fadli bin Mohd Shas.
KOMPAS.com