Tuesday, January 18, 2011

Pemain Potensial Timnas Jadi Korban Keangkuhan Elite PSSI

PSSI dan konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI) harus damai. Perseteruan keduanya dikhawatirkan berimbas negatif pada timnas yang akan tampil di SEA Games (SEAG) 2011 dan Pra-Olimpiade 2012.

Sebab, muncul indikasi permusuhan PSSI dengan konsorsium LPI mulai berimbas ke timnas. Beberapa pemain yang dianggap memiliki potensi lebih ternyata terlempar dari daftar nama tim Pra-Olimpiade 2012. Sebut saja duo Persema Malang Irfan Bachdim dan Kim Jeffry Kurniawan yang baru saja mengantongi paspor Indonesia. Irfan seharusnya mendapat wild card merumput di SEAG 2011 karena masuk daftar pemain timnas Piala AFF.

Sementara Kim sempat dipanggil mengikuti seleksi meski akhirnya tidak datang. Timnas juga membatalkan perekrutan pemain Persija Jakarta Wirya Kusmandra karena memperkuat Jakarta 1928 yang tampil di LPI. Nasib serupa mengancam kiper Persita Tangerang Mohamad Ridwan. Status Ridwan terancam dibekukan bila terbukti berganti kostum ke Tangerang Wolves.

Pemain potensial lain yang terbuang adalah duo Persebaya 1927 Lucky Wahyu dan Andik Vermansyah. Masuk list seleksi timnas U-23 tahap pertama, mereka tidak memenuhi undangan seleksi karena tidak ada jaminan hukum. Padahal, Lucky sempat bermain di Liga Super selama 958 menit atau 31%. Lalu, Andik merumput selama 1.042 menit atau 34% dan mencetak dua gol.

Pelatih Timnas Alfred Riedl memang sempat mengatakan tak akan menggunakan jasa pemain yang klubnya tidak tercatat sebagai anggota FIFA atau PSSI. Keputusan yang tentu saja mengundang banyak perdebatan. Keputusan yang seperti mengabaikan talentatalenta muda Indonesia yang layak dan pantas mengenakan kaus timnas. ”Talenta potensial tersebut sebenarnya bisa bermain di timnas.

Tapi, syaratnya, petinggi sepak bola di Indonesia mendahulukan kepentingan Merah Putih. PSSI dan LPI sudah harus duduk bersama. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut karena bisa berpengaruh kepada timnas,” ungkap Staf Ahli Menpora Johar Arifin Husein, kemarin. Johar berharap kedua kubu menurunkan tensi emosional. PSSI dan LPI juga harus bersikap dewasa. Seharusnya tujuan kompetisi adalah mematangkan pemain sehingga menyuplai pemain berkualitas ke timnas.

”Bila persoalan ini dibiarkan berlarut, yang rugi adalah bangsa. Satu generasi pemain potensial bisa hilang. Kami menunggu iktikad baik mereka berunding karena beban timnas berat,” tandasnya. Sedikitnya ada tiga event yang harus dijalani Merah Putih sepanjang musim ini, seperti Pra- Olimpiade 2012, Pra-Piala Dunia 2014, dan SEA Games (SEAG) 2011. Agenda akan bertambah lantaran menjelang kick-off SEAG ada Piala AFF U-23 dan Indonesia menjadi tuan rumah.

Bukan hanya mengejar prestasi, timnas U-23 saat ini diharapkan menjaga momentum kepercayaan masyarakat. Belum lagi subsidi Rp50 miliar untuk menopang persiapan timnas U-23 sudah diberikan. Anggota Komisi X DPR Angelina Sondakh jauh-jauh hari mengimbau agar PSSI jangan memakai LPI sebagai kambing hitam bila gagal di SEAG atau Pra-Olimpiade.

”Bisa saja karut marut seputar timnas dibahas dalam rapat kerjadengan Menpora, besok (hari ini). Kondisi ini sudah saatnya disudahi. Kami akan meminta pemerintah sebagai fasilitator perdamaian PSSI dan LPI. Tapi, jika timnas gagal juara lagi, kami berharap PSSI tidak memakai gangguan LPI sebagai tameng,” tandasnya.

Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menjamin Irfan tetap bisa memperkuat timnas meski bermain bersama Persema yang tampil di LPI. “Aturannya jelas, semua warga negara yang berprestasi berhak membela Merah Putih dengan prestasinya itu, termasuk Irfan,” kata Andi, Selasa (4/1). Pernyataan Andi saat itu menanggapi kemungkinan Irfan dan pemain yang berada di LPI tidak bisa memperkuat timnas Indonesia.

Sebab, PSSI dalam beberapa kesempatan mengatakan pemain yang bermain di kompetisi di luar PSSI tidak bisa mengenakan seragam timnas. Andi menambahkan, anggota timnas adalah setiap warga negara Indonesia yang terbaik. Karena itu, Irfan, lanjutnya, berhak memakai kostum Merah Putih.

Bahkan, siapa pun bisa tetap memperkuat barisan timnas meski dari klub yang bukan di bawah naungan PSSI. Apalagi Irfan masuk dalam kategori karena tim SEAG akan bermaterikan pemain berusia di bawah 23 tahun. ”Sudah jelas kan, tidak ada masalah di sana,” kata Andi.
source: Sindo

No comments:

Post a Comment

indonesian supporters