Monday, April 5, 2010

Ultras Amatiran




Ada cerita menarik ketika pertandingan PERSIJA VS PERSIB beberapa minggu yang lalu. Rivalitas kedua tim dan suporter membuat saya berinisiatif membuat suatu hal yang berbeda dengan pertandingan lainnya. saya pun memilih Red hand flare, kembang api yang biasa digunakan pelaut dalam keadaan SOS. Akhirnya diputuskan untuk patungan membelinya, maklum lumayan mahal 100K untuk nyala sekitar 7 menitan.

Hari yang dinanti pun tiba, penjagaan super ketat di areal GBK sempat memusingkan kami untuk membawanya kedalam stadion. akhirnya teman saya si Jani memberanikan membawanya kedalam dengan cara menyelipkannya di dalam celana panjangnya. terlihat raut wajahnya yang pucat ketakutan ketika melewati hadangan aparat dan panpel saat sedang dilakukan pemeriksaan.

Red hand flare pun lolos kedalam stadion, saya bersama teman-teman sepakat menyalakannya di menit 80an. ketika aliyudin mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 kami berniat menyalakannya, akan tetapi tak satupun dari kami yang mengerti cara menyalakannya. sekitar 10 menit berdebat akhirnya red hand flare itu pun berhasil dinyalakan. tetapi yang membuat konyol adalah red hand flare itu nyala ketika Gonzales mencetak gol lewat tendangan penalti yang mengubah skor menjadi 2-1 untuk Persib. alhasil semua mata tertuju kepada kami, menganggap kami adalah bobotoh/viking. Ehmm..memang ada baiknya bertanya pada ahlinya sebelum melakukan sesuatu yang kita belum tahu. Syukur Alhamdulillah persija mampu menyamakan skor menjadi 2-2 lewat gol Abanda Herman di menit-menit akhir. Utras amatiran pun pulang ke rumah masing-masing membawa malu dan juga haru..hehehe

No comments:

Post a Comment

indonesian supporters