Monday, April 5, 2010

We'll keep "ORANJE" flags flying high!


Di tengah keriuhan malam itu, saya menerima sms bertubi-tubi.
intinya mereka mengeluhkan kemacetan karena adanya sepakbola, bahkan beberapa sms menyebut entitas saya dengan kata binatang. begitu pula diberbagai thread kaskus.
Awalnya saya tidak terlalu merisaukan beberapa keluhan teman atau mereka di kaskus.
tetapi rasanya saya juga perlu sedikit memberi penjelasan untuk mereka.

Jakarta Macet setiap seusai pertandingan persija.
untuk masalah ini perlu kita cermati dengan seksama.
Setiap pertandingan persija dengan lawan tim-tim gurem minimal dihadiri 40ribuan penonton (meskipun gak semua masuk stadion). terlebih lagi ketika lawan tim-tim besar maka anda dapat bayangkan berapa banyak yang hadir. Puluhan ribu orang tersebut memarkirkan kendaraannya di sekitari Hall Basket. Ratusan Bis serta ribuan sepeda motor memadati jalanan yang tidak terlalu lebar. Anda dapat membayangkan tentunya bagaimana jika semua kendaraan secara serentak keluar dari areal GBK. apa ini bentuk "cuci tangan" kami? apa ini bentuk pembelaan kami dengan menyebutkan "jakarta, tanpa adanya pertandingan persija sekali pun sudah macet"? terserah kalian mau berkomentar binatang sekalipun, tapi memang faktanya seperti itu.
Tentunya kemacetan akan semakin parah jika bertanding di Lebak bulus, sebagai informasi GBK memiliki banyak pintu dan akses jalan keluar GBK, tetapi kemacetan tetap terjadi. Bagaimana dengan areal lebak bulus yang jalannya satu arah? pikirkan sendiri.

Dari berbagai keluh kesah mereka, ada yang berkomentar kenapa di jalan raya tingkah laku para suporter ini gak tertib dan sering berbuat onar?. Untuk satu hal ini saya sepakat dengan mereka. Rasanya tak perlu ada pembelaan untuk hal ini karena saya pun mengakui jika mereka yang umumnya remaja sering berbuat ulah ketika di jalan raya. Rasanya organisasi juga sudah berusaha untuk meminimalisasi hal tersebut dengan menempatkan korlap di beberapa sudut jalan raya, meskipun hasilnya belum maksimal. Mereka yang ugal-ugalan saya pastikan adalah mereka yang tidak terkoodinir, bagi mereka yang memiliki koodinator wilayah (korwil) umumnya sudah terkoordinasi dengan baik, Jalan menuju dan pulang dengan tertib. Sekali lagi ini bukan bentuk "cuci tangan" kami.


Inilah Jakarta dengan segala kompleksitasnya. sebagian dari kami adalah orang-orang termarjinalkan dari kehidupan urban ibukota. Jangalah kalian memaki hanya karena terjebak kemacetan menuju pusat perbelanjaan ternama untuk sekedar mencari hiburan. Mereka juga butuh hiburan walau hanya dengan menonton pertandingan sepakbola, tiap lembar rupiah berguna bagi mereka tuk sekedar membeli tiket pertandingan, melakukan caci maki tanpa dasar hanya menunjukan kalian sebagai invidualis dengan egois tingkat tinggi! Karena secara tidak sadar kalian telah memproklamirkan diri sebagai pihak yang satu-satunya pantas mendapatkan hiburan di Jakarta.
Bagi mereka inilah bentuk aktualisasi mereka sebagai anak Jakarta. mereka sama sekali tak memiliki kebanggaan di ibukota selain menonton sebuah pertandingan, karena bagi mereka hanya dengan menonton pertandingan sepakbola mereka merasa kebanggaan sebagai orang Jakarta. terpenting ini adalah HIBURAN!


Sebelum menilai sesuatu hendaknya dilihat dari berbagai sudut pandang dan komprehensif, secara tidak sadar kalian akan lebih hina daripada yang kalian anggap hina. Persija, The jak, dan kemacetan adalah bagain dari Jakarta. Suka tidak suka terimalah. terakhir, tak peduli serasis ataupun sehina apapun kalian menghina entitas kami, kami akan tetap bernyanyi
"We'll keep 'oranje' flags flying high"

No comments:

Post a Comment

indonesian supporters